Rhinitis akut itu
sama saja dengan flu. Jangan bingung karena rhinitis akut adalah bahasa
kedokterannya influensa. Rhinitis akut adalah peradangan akut pada mukosa hidung yang
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penyakit ini sering ditemukan dan
merupakan manifestasi dari rhinitis simpleks (common cold) dan menyertai
beberapa penyakit eksantema seperti morbili, variola, varisela, pertusis.
Penyakit ini dapat juga timbul sebagai reaksi sekunder akibat iritasi lokal
atau trauma, khususnya yang berhubungan dengan organ penciuman kita.
from here |
Rhinitis akut
atau flu ini bisa disebabkan oleh berbagai organisme oleh karena itu gejalanya
menjadi beragam. Gejala terdiri dari
from here |
1.
Stadium Prodromal Kering (stadium awal), di mana
penderita merasakan gejala umum seperti
menggigil dengan rasa panas dingin berselingan (meriang), nyeri kepela, pucat,
kurang nafsu makan, kadang suhu subfebril atau tidak terlalu panas, tapi sering
juga terjadi suhu yang tinggi apalagi pada anak-anak yang disertai rasa gatal,
panas, rasa kering pada hidung dan tenggorokan, iritasi hidung. Mukosa hidung
biasanya pucat dan kering.
2.
Stadium Kataralis (stadium lanjutan), pada saat ini biasanya
dimulai beberapa jam setelah sekret mencair, obstruksi atau penyumbatan hidung,
kehilangan penciuman sementara, lakrimalisasi atau airmata terus-menerus
meleleh, dan keadaan bisa berangsur-angsur menjadi lebih buruk. Mukosa hidung
memerah, bengkak, dan terdapat sekret atau ingus yang banyak. Setelah beberapa
hari, terjadi fase yang di sebut fase mukus. Fase mukus ini gejalanya bermula
dengan sekret yang mengental, penciuman membaik dan gejala lokal berkurang.
Pada kondisi ideal dengan daya tahan tubuh yang baik, perbaikan seharusnya
dicapai dalam satu minggu. Infeksi bakteri sekunder mungkin saja dapat terjadi.
Sekret atau ingus kemudian berwarna kuning kehijauan dan penyakit akan lebih
lama membaik. Awal stadium kataralis dapat terjadi pada influensa dan infeksi
bersama jenis virus lain seperti parainfluenza,
adenovirus, rheovirus, coronovirus, enterovirus, myxovirus, dan virus
saluran nafas lainnya. Gejalanya seperti yang terjadi di atas tapi lebih berkomplikasi
dengan manifestasi lainnya seperti menginfeksi seluruh saluran nafas, saluran
pencernaan sehingga menyebabkan diare, meningitis, perikarditis, serta gangguan
pada ginjal dan otot.
from here |
Rhinitis Akut apa penyebabnya?
Infeksi biasanya
disebabkan oleh rhinovirus. Lebih dari 100 tipe rhinovirus telah diisolasi, dan
virus ini termasuk dalam kelompok picorna. Rhinitis akut dapat juga disebabkan
oleh virus lainnya. Masa inkubasi dari Rhinovirus 1 sampai 3 hari. Penyakit ini
menyebar melalui droplet infeksi, yaitu percikan ludah atau ingus dalam ukuran
partikel ketika penderita bersin atau batuk.
Biasanya dokter tidak
bisa menegakkan diagnosa dengan jelas walaupun stadium kataralis sebagai gejala awal atau penyerta
pada beberapa infeksi virus. Mengapa? Karena gejala dari rhinitis ini juga bisa merupakan gejala penyakit-penyakit infeksi bakteri dan virus lainnya yang kelihatannya seperti rhinitis akut, namun sebenarnya bukan.
Biasanya dapat
dibuat setelah beberpa hari. Termasuk fase awal eksantema akut, rhinitis alergi
atau vasomotor, sifilis kongenital, difteri hidung (biasanya pada anak).
Rhinitis akut ini tidak ada terapi atau pengobatan
untuk penyebab. Terapi simptomatis termasuk dekongestan hidung dengan
tetes atau dekongestan oral. Rhinitis akut jangan langsung diberi antibiotik. Pemberian Antibiotik
seharusnya hanya bila terjadi infeksi sekunder, yang dibuktikan
dengan pemeriksaan laboratorium kultur dan skin test dahulu. Inhalasi atau
terapi hirup, penyinaran dengan infra merah, pemberian anti nyeri atau analgesik,
tirah baring dapat dianjurkan bila perlu.
Cara mencegah rhinitis akut atau influensa
Sementara tidak ada bukti kuat bahwa profilaksis/ pencegahan
dapat diberikan, kemungkinan peningkatan imunitas secara umum dapat membantu.
Hal ini termasuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti dengan mandi sauna, spa,
hidroterapi, olahraga, minum vitamin C, higiene yang baik terutama bila kontak
dengan anak kecil.
Secara invasif Adenoidektomi
mungkin perlu dilakukan pada anak. Immunisasi melawan virus coryza belum dapat dilakukan tapi ada vaksin untuk melawan
influenza.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Becker. W, et al; Ear, Nose, and Throat Diseases, 2nd, Thieme, New
York 1994.
2.
Mangunkusumo. E, Rifki. N ; Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Edisi ke-5, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar